Peranan Kita

Abu Juhaifah (Waheb) bin Abdullah r.a. berkata: Nabi saw. telah mengikat persaudaraan Islam antara Salman Alfarisy dengan Abu Darda'. Maka ketika Salman berziarah ke rumah Abu Darda', dilihatnya Ummu Darda' dalam pakaian kerja, maka ditanya: Mengapa kau demikian tidak berhias? Jawabnya: Abu Darda' sudah tidak berhajat lagi pada dunia. Kemudian datang Abu Darda', dan telah dihidangkan makan, maka berkata kepada Salman: Makanlah sebab saya puasa. Jawab Salman: Saya tidak akan makan, sehingga kau makan, maka terpaksa Abu Darda' makan bersama. Kemudian ketika tidur malam, Abu Darda bangun akan shalat malam, maka dipegang oleh Salman dan berkata: Tidurlah. Maka tidurlah dia. Kemudian bangun lagi, dan dikatakan oleh Salman: Tidurlah. Sehingga ketika akhir malam, Salman berkata: Kini mari bangun bersama, maka shalat keduanya. Kemudian Salman berkata: Terhadap Tuhanmu ada kewajiban, dan terhadap badanmu ada kewajiban, terhadap keluargamu ada kewajiban, maka berikan pada masing-masing hak kewajibannya. Kemudian ketika kejadian itu disampaikan kepada Nabi saw. Nabi berkata: Benar Salman. (Bukhari)

  • Seringkali kita terlalu fokus kepada beberapa sahaja dari kesemua kewajipan (peranan) kita. Selalulah bertanya "Apakah peranan aku sekarang ini?", "Apa yang aku buat untuk setiap peranan aku?" dan "Adakah aku berlaku adil kepada semua peranan aku itu?"
  • Apakah peranan aku sekarang ini?
  1. Kewajiban terhadap Tuhan
  2. Kewajiban terhadap diri sendiri
  3. Kewajiban sebagai pelajar
  4. Kewajiban terhadap isteri/suami
  5. Kewajiban terhadap keluarga
  6. Kewajiban sebagai pendakwah
  7. Kewajiban terhadap rakan-rakan
  8. dll
  • Apakah yang aku buat untuk setiap peranan aku? Adakah aku berlaku adil kepada semua peranan aku itu?
Ibnu Umar r.a. berkata: Saya telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Kamu sekalian pemimpin dan kamu akan ditanya dari hal rakyat yang dipimpinnya. Pemerintah akan ditanya dari hal rakyat yang dipimpinnya. Lelaki akan ditanya hal keluarga yang dipimpinnya. Isteri memelihara rumah tangga suaminya dan akan ditanya hal yang dipimpinnya. Khadam memelihara harta majikannya dan akan ditanya dari hal yang dipimpinnya.
Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungjawab) dari hal rakyat yang dipimpinnya. (Bukhari, Muslim)

Jalankan tanggungjawab sebagai pelajar, belajarlah berjam-jam seharian, namun jangan sekali-kali lupakan tanggungjawab-tanggungjawab yang lain. Tanya diri sendiri, sebelum Allah bertanya.

Wallahu'alam

-Arif-

0 Komen:

Post a Comment